Profil

PROFIL PONDOK PESANTREN AS SALAM MANADO
Latar Belakang Historis
Pada awalnya, Pondok Pesantren As Salam Manado bernama Pesantren Putri As Salam Manado, yang khusus menerima santri putri. Didirikan oleh Yayasan Karya Islamiyah Manado pada tahun 1989.
Pesantren Putri As Salam Manado berdiri atas inisiatif dan ide para tokoh pegawai pajak muslim Manado yang menggalang dana zakat, infaq dan sedekah (ZIS) untuk mengembangkan kepedulian terhadap masyarakat muslim Manado. Baik dalam memenuhi permohonan bantuan secara pribadi maupun kelompok untuk kepentingan pembangunan sarana ibadah, sosial, pendidikan dan lain sebagainya.
Mulanya, gerakan sosial ini dimotori oleh panitia pembangunan yang dipimpin Bapak Drs. Soemijanto. Ketika dana sudah terkumpul, maka pembebasan tanah dan pembangunan sarana pun dimulai. Pada tahun 1988 dibangunlah masjid sebagai sarana ibadah, diberi nama Masjid As Salam yang berlokasi di perumahan pajak Wale Temboan di Jln. 17 Agustus Manado.
Berhasil membangun masjid, Yayasan kemudian mendirikan Panti Asuhan Yatim Piatu As Salam untuk menampung anak yatim-piatu dan anak dari orang tua tidak mampu. Berlokasi di Bailang, Kec. Bunaken Kota Manado. Peletakan batu pertama dilaksanakan pada 6 Mei 1986 oleh Wakil Gubernur KDH tingkat I Sulawesi Utara; Drs. Hi. Abdullah Mokoginta. Diresmikan pada 9 Nopember 1988 oleh Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sulawesi Utara; C. J. Rantung.
Masih di lokasi yang sama, tanggal 7 Desember 1988 Yayasan membangun gedung madrasah yang diproyeksikan sebagai tempat belajar formal bagi anak-anak yaitm piatu tersebut. Pada perkembangan selanjutnya, gedung madrasah itu menjadi cikal bakal berdirinya Pesantren Putri As Salam Manado. Pembangunan dua sarana pendidikan itu diketuai oleh Drs. Soemijanto, yang waktu itu menjabat sebagai Kepala Inspeksi Pajak Sulawesi Utara.
Dalam perkembangannya, pesantren putri tersebut maju pesat, sehingga dibangunlah asrama dua lantai untuk menampung santriwati, selain asrama panti asuhan. Bahkan pada tahun 1995, juga dibangun gedung belajar 3 lantai dan Masjid As Sami. Gedung belajar tersebut diresmikan oleh Drs. H. Ahmad Din pada tanggal, sedangkan masjid As Sami peresmiannya ditandatangani oleh Drs. Saiful Hamid, MA., masing-masing sebagai tokoh pendiri As Salam. Kedua bangunan tersebut ditandatangani peresmiannya pada tanggal 12 Agustus 2013.
Para pendiri memandang perlunya membangun masjid sebagai pusat kegiatan santri di pesantren. Sebelum dibangun masjid, para santri melaksanakan salat lima waktu dengan memanfaatkan ruang kelas yang kosong sebagai masjid sementara. Setelah berdirinya masjid As Sami maka seluruh kegiatan ibadah dan yang berkaitan dengan kepesantrenan dilaksanakan di masjid tersebut.
Dari tahun 1987 sampai 2000, semua amal usaha As Salam di bawah pengelolaan Yayasan Karya Islamiyah. Yayasan tersebut berfungsi sebagai induk, sedangkan amal usaha sebagai pelaksana kegiatan. Yayasan tak ubahnya dengan organisasi papan nama, sehingga amal usaha yang ada berjalan sendiri-sendiri, karena yayasan memberikan otonomi penuh kepada semua lembaga yang berlebel As Salam, termasuk Pesantren Putri Assalaam.
Sejak berdiri, tampaknya pengurus Yayasan Karya Islamiyah hanya berfungsi sebatas mangayomi. Sementara lembaga-lembaga As Salam semakin berkembang pesat. Lembaga-lembaga itu antara lain: Pesantren Putri Assalaam yang menyelenggarakan tiga lembaga pendidikan formal (MTs, MA dan SMK), Panti Asuhan As Salam, Masjid As Salam, Studi Islam As Salam (SIAM), BMT dan Ikatan Pemuda Remaja As Salam (IPRA). Keadaan ini tentu memerlukan dukungan penyelenggara riil dan kongkrit. Bertitik tolak dari fenomena tersebut maka pada 30 Juli 2000, dibentuklah Yayasan As Salam yang terpisah dari Yayasan Karya Islamiyah. Peralihan secara resmi diselenggarakan pada tanggal 30 Juli tahun 2000 dan dengan dihadiri Bapak Dr. Bambang Sudibyo yang pada waktu itu menjabat sebagai Menteri Keuangan RI era presiden KH. Abdurahman Wahid. Acara seremonialnya di laksanakan di Pesantren Putri Assalaam Manado.
Proses pemisahan ini terjadi karena operasional pendidikan, pemeliharaan sarana dan pengembangan fisik sepenuhnya ditangani pesantren bersama pendiri As Salam dan donatur tetap. Dan proses ini berjalan lancar tanpa ada hambatan berkat kerja tim kecil yang sangat apik dan mulus melalui sistem musyawarah dan pendekatan yang sangat bijak.
Donatur yang pada umumnya berasal dari pegawai direktorat jenderal pajak muslim, baik yang bertugas di Manado maupun di luar Manado, yang masih aktif maupun yang tidak aktif (pensiun). Dibentuklah susunan pengurus Yayasan As Salam. Yang pada saat itu bersepakat bahwa semua lembaga berlebel As Salam di Manado secara resmi memiliki badan hukum baru yang bernama Yayasan As Salam dengan akte notaries, tanggal 27 Juli tahun 2000 No: 13 dari Ibnu Hanny, SH sebagai notaris.
Sesuai namanya, Pesantren Putri As Salam hanya menerima santri putri, ini berlangsung dari tahum 1989 sampai dengan tahun 2005. Pada tahun 2005 mulai dibuka penerimaan santri putra yang terbatas untuk tingkat Madrasah Tsanawiyah, dengan niat untuk membentuk kader-kader pemimpin yang siap dan sanggup meneruskan estafet kepemimpinan di lembaga ini. Maka diubahlah nama Pesantren Putri As Salam menjadi Pondok Pesantren As Salam Manado.
Seiring berjalannya waktu, keberadaan santri putra ternyata sering menimbulkan persoalan. Hal ini karena belum memadainya sarana dan prasarana khusus putra. Maka, setelah melalukan evaluasi, maka pengurus Yayasan Assalaam Manado menginstruksikan kepada Pimpinan Pondok Pesantren Assalaam Manado untuk tidak menerima santri putra lagi, terhitung sejak tahun pelajaran 2012/ 2013. Kini, Pondok Pesantren Assalam Manado kembali seperti pertama kali didirikan, hanya menerima santri putri saja.

Figur Pimpinan Pesantren
Pondok Pesantren As Salam sudah empat kali mengalami pergantian pimpinan, yaitu:
1. KH. Drs. Abdurrahman Latukau, Lc. (1989-1995)
2. Dra. Hj. Khadijah Munir (1995-1996)
3. H. Khalillullah Ahmas, Lc., M.Pd.I. (1996-2010)
4. H. Ahmad Junaedy, Lc. (2010 sampai dengan sekarang)
Dilihat dari masa bakti masing-masing pimpinan, Yayasan tidak merumuskan batasan waktu dalam mengemban tugas sebagai pimpinan pesantren. Setiap pimpinan yang telah bertugas memiliki masa bakti yang berbeda-beda.

Filosofi Nama As Salam
Semua lembaga yang berada di bawah naungan Yayasan As Salam diberi nama As Salam. Nama ini berasal dari kata Arab yang memiliki konotasi makna kesejahteraan, keselamatan, dan kedamaian. Dari makna nama ini diharapkan agar kiranya Pondok Pesantren As Salam mampu mengembangkan misi nama itu untuk menebarkan kesejahteraan, keselamatan, dan kedamaian kepada para santri, asatidzah, karyawan, civitas akademika, masyarakat, agama, bangsa dan Negara.

8 Dasar Pesantren
“USHUL AL-TSAMANIYAH/ 8 DASAR-DASAR PESANTREN AS SALAM”
Aqidah Shahihah (Berakidah yang benar)
Salimat arruhi Waljasad (sehat roh dan jasmani)
Shidqu fil Qauli wal ‘Amal (jujur/benar dalam bertutur dan bertindak)
Akhlaqul Karimah (berbudi pekerti)
Layin (lemah lembut)
Aahlul ‘Ilmi wal ‘Amal (berilmu dan mengamalkan)
Amanah (dipercaya)
Mukhlish (berbuat ikhlas)

Tujuan Pendidikan
Tujuan akhir lulusan pesantren (MTs, MA, dan SMK) diharapkan menjadi seorang sosok generasi muda muslim yang memiliki:
a. Aqidah yang bersih dan lurus serta berakhlak mulia.
b. Kemampuan untuk beribadah dengan baik dan benar serta istiqomah dalam menjalankannya.
c. Ilmu dan berwawasan yang luas terutama pengetahuan ke-Islaman dan IPTEK
d. Sehat jasmani dan rohani.
e. Kemampuan berusaha dengan dengan 5 AS [ kerAS, cerdAS, tuntAS, kualitAS, dan ikhlAS].
f. Kecerdasan Intelektual (IQ), kecerdasan Emotional (EQ) dan kecerdasan Spritual (SQ) yang baik.
g. Bermanfaat bagi keluarga dan masyarakat.
h. Keunggulan dan berprestasi sehingga dapat melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
i. Kedisiplinan yang tinggi untuk mengatur waktu dan kehidupannya.
Itulah beberapa tujuan pendidikan ideal yang sedang diupayakan dikembangkan di Pondok Pesantren As Salam Manado.

Pola Pembinaan
Pola pembinaan yang digunakan dalam proses pendidikan dan pembelajaran di Pondok Pesantren As Salam Manado terbagi menjadi dua macam.
Pertama, pembinaan yang dilakukan kepada para santri pada saat jam belajar formal di dalam kelas, yaitu dari jam 07.00 – 13.45.
Kedua, pembinaan yang dilakukan kepada para santri di luar jam belajar formal, yaitu dari jam 13.45 – 07.00 pagi. Pola pembinaan yang dilakukan di pesantren ini, baik pada saat belajar formal maupun non-formal, seluruhnya berorientasi kepada kepentingan anak didik (student centered).
Pembinaan santri selama proses pembelajaran formal di kelas ditangani oleh Kepala-kepala Sekolah/Madrasah beserta jajarannya; yaitu kepala MTs, Kepala Mad. Aliyah dan Kepala SMK dan wakil-wakilnya, bagian pengajaran, Guru BP, dan seluruh staf pengajar. Pembinaan lebih mengutamakan pencegahan agar anak didik tidak melakukan berbagai palanggaran, daripada perbaikan setelah terjadinya pelanggaran yang mereka lakukan. Pola pembinaan ini menuntut kepala-kepala madrasah/sekolah dan para guru proaktif terhadap peserta didik, agar pembinaan dapat mencapai hasil yang maksimal.
Adapun pembinaan santri di luar jam belajar formal berada di bawah tanggung jawab bidang kepondokan dan seluruh guru dan Pembina dalam (guru yang tinggal di asrama pesantren). Pembinaan ini waktunya lebih panjang, dan mekanismenya lebih rumit karena mencakup seluruh kehidupan santri, mulai dari keluar sekolah jam 13.45 siang sampai masuk kelas jam 07.00 pagi hari berikutnya.
Untuk memudahkan pembinaan para santri agar memperoleh hasil yang maksimal, maka pembinaan diklasifikasi menjadi beberapa katagori; antara lain pembinaan dalam beribadah seperti salat berjamaah, membaca Al-Qur’an, pengontrolan belajar malam, pelajaran ekstrakurikuler, olah raga, muhadharah, disiplin bahasa, disiplin keluar asrama, dan displin kehidupan di dalam Pesantren dan sekitarnya. Pembinaan di setiap kategorisasi di atas dilakukan oleh para pembina yang terdiri dari para Ustadz/Ustadzah bagian Kesantrian dan Kepondokan, dan juga dibantu oleh pengurus Organisasi Pelajar Pesantren As Salam yang disingkat OPPA.
Unsur yang utama dalam pembinaan ini adalah uswah hasanah (tauladan yang baik) dari pembina. Para pembina, baik dari para Ustadz/ah maupun dari pengurus organisasi santri harus memberikan contoh yang baik kepada seluruh santri. Sebab seluruh kehidupan yang dilihat oleh santri, didengar dan dilakukan oleh mereka adalah pendidikan. Apabila yang dilihat dan didengar oleh santri adalah hal-hal yang baik, maka akan tertanam dalam diri mereka pendidikan yang baik pula. Akan tetapi sebaliknya, jika yang dilihat dan didengar oleh santri adalah kehidupan yang negatif, yang jelek-jelek, maka akan tertanam dalam diri mereka hal-hal yang negatif pula. Dengan demikian, keberhasilan pendidikan para santri sangat tergantung kepada contoh dan tauladan yang diberikan oleh para Ustadz dan pembina, yang akan memiliki dampak yang cukup besar dalam proses pembentukan kepribadian para santri.

Kegiatan Santri
Santri Pondok Pesantren As Salam wajib mukim (tinggal) di dalam asrama, dan tidak diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing setiap hari, meskipun rumahnya hanya berjarak 50 M dari pesantren. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan lingkungan yang kondusif bagi pendidikan para santri, dan tidak mudah terkena pengaruh dari lingkungan di luar pesantren.
Dengan demikian, pendidikan di Pondok Pesantren As Salam berlangsung selama 24 jam dalam sehari, karena seluruh aktivitas santri dimaksudkan untuk pendidikan. Santri dalam kesehariannya menjalani berbagai aktivitas yang cukup padat, tidak ada waktu yang terbuang kosong, tanpa dimanfaatkan untuk hal-hal yang positif, baik dalam mengikuti kegiatan kurikuler mapun ekstra kurikuler. Berikut ini jadwal kegiatan yang dilakukan para santri setiap hari.

a. Jadwal Harian
NO WAKTU AGENDA KEGIATAN TEMPAT
1 04.00-05.30 Bangun Pagi, Salat Subuh, Zikir bakda salat, zikir pagi dan Membaca Al-Qur’an Mesjid
2 06.00-06.45 Mandi, Sarapan pagi, Berangkat ke Madrasah/Sekolah Asrama
3 07.00-09.40 Kegiatan Proses Belajar Mengajar (PBM) Kelas
4 09.40-10.00 Istirahat Pertama Lingkungan sekolah
5 10.00-12.40 Kegiatan Proses Belajar Mengajar (PBM) Kelas
6 12.40-13.40 Salat zuhur, makan siang, istirahat kedua Masjid, tempat makan, lingkungan sekolah
7 13.40-15.00 Kegiatan Proses Belajar Mengajar (PBM) Kelas
8 15.00-15.45 Salat Ashar, Tadarrus Al-Qur’an Mesjid
9 15.45-16.00 Kerja Bakti Lingkungan Pesantren
10 16.00-17.00 Ekstrakurikuler (Olahraga dan Seni) Lapangan, Ruang Eskul
11 17.00-17.30 Mandi Sore dan Persiapan Salat Magrib Asrama
12 17.30-19.30 Zikir sore, Salat Magrib, Bimbingan Qur’an/Kitab/Ibadah, Kultum dan Salat Isya Mesjid/
Kelas
13 19.30-20.30 Makan Malam dan Persiapan Belajar Malam Asrama
14 20.30-22.00 Belajar Mandiri Ruang Kelas
15 22.00-04.00 Istirahat, Tidur Malam Asrama

b. Jadwal Mingguan
WAKTU AGENDA KEGIATAN TEMPAT
HARI JAM
Ahad, Senin & Selasa 18.00-19.00 Bimbingan baca tulis Al-Qur’an Masjid & Ruang Kelas
Rabu & Kamis 18.00-19.00 Taklim/Kajian Kitab Masjid
Jum’at 18.00-19.00 Bimbingan Aqidah, Ibadah & Akhlak Masjid
16.00-17.00 Pramuka Madrasah/Sekolah
Sabtu 18.00-19.00 Taklim/ Kajian Kitab Mesjid
Senin, Selasa, Rabu, Kamis dan SpPabtu 16.00-17.00 Eskul (Olahraga, Seni, Life Skill dll) Lapangan/
Kelas/ Ruang Life Skill
Kamis & Jum’at 20.00-21.00 Bimbingan Kaligrafi Ruang Eskul
Sabtu & Ahad 20.00-21.00 Belajar Tilawah Al Quran Ruang Eskul
Ahad 08.00-10.00 Latihan Pencak silat Lapangan
06.00-06.30 Nasyid/Kasidah Ruang Eskul
06.00-09.00 Kerja Bakti & Olahraga Lingkungan Pesantr

Struktur Organisasi Kepengurusan PP As Salam Manado
Pimpinan dan Wakil Pimpinan diangkat oleh Pengurus Yayasan As Salam, sedangkan pengurus pesantren di bawahnya diangkat dan diberhentikan oleh Pimpinan atas persetujuan Pengurus Yayasan. Berikut ini Pengurus Pondok Pesantren As Salam Manado tahun pelajaran 2016/2017:
a. Ketua Yayasan Assalaam Manado/ Pengasuh : Drs. KH. Yusuf Otoluwa
b. Pimpinan : KH. Ahmad Junaedy, Lc.
c. Kepala Sub Bagian Ad.Um dan Ur.Dal : Mulyadi, S.Pd.I.
d. Kepala Sub Bagian Keuangan : Citrawati Corner, S.Pd
e. Kepala Sub Bagian Sarana dan Prasarana : Ma’ruf Kabaitang, S.Pd.I.
f. Kepala Sub Bina Program & Alumni : Masri Hamzah, SS.
g. Kepala Kepesantrenan dan Ubudiyah : H. Saharudin Ambo, Lc.
h. Koordinator IT dan Pustaka : M. Husni Mubarak, M.Pd.I.
i. Kepala Unit Asrama dan Dapur : Tria Nurlaily, S.Pd.I
j. Kepala Madrasah Aliyah : Dra. Hj. Rini Indriati
k. Kepala Madrasah Tsanawiyah : Drs. Harsono Makalalag
l. Kepala Sekolah Menengah Kejuruan : Ahmad Samsi, SE. MM.
m. Kepala Sekolah SD Islam Plus : Ananda Esti Kodoati, SE.
n. Kepala Unit Usaha & Koperasi : Citra Dewi Makalalag, S.Pd.I.

Lembaga Pendidikan Formal di Pondok Pesantren As Salaam Manado
Lembaga Pendidikan Formal yang diselenggarakan di Pondok Pesantren As Salaam Manado terdiri dari :
a. SD Islam Plus Pondok Pesantren Assalaam Manado, didirikan pada bulan Juli 2016;
b. MTs. Pondok Pesantren Assalaam Manado, didirikan pada tahun 1989;
c. MA Pondok Pesantren Assalaam Manado, didirikan pada tahun 1992;
d. SMK Pondok Pesantren Assalaam Manado, didirikan pada tahun 1997.

Keadaan Santri dan Ustadz/Ustadzah
Jumlah santri seluruhnya adalah 307 orang. Terdiri dari empat (4) lembaga pendidikan formal. Santri SD Islam (angkatan pertama) berjumlah 10 orang; Santri MTs berjumlah 145 orang; Santri MA berjumlah 43 orang; Santri SMK berjumlah 109 orang; Santri SD Islam tidak tinggal di asrama (pulang pergi), Santri MTs wajib tinggal di asrama, sedangkan santri MA dan SMK tidak diwajibkan tinggal di asrama, mereka dibebaskan memilih tinggal di asrama atau pulang pergi. Santri yang tinggal di asrama berjumlah 185 orang dan santri yang pulang pergi berjumlah 122; SD Islam 10 santri, MA 24 santri dan SMK 88 santri.
Seluruh santri Pondok Pesantren Assalaam (MTs., MA dan SMK) adalah perempuan, kecuali santri SD Islam yang menerima putra dan putri.

Jumlah Santri Tahun Pelajaran 2016/ 2017

LEMBAGA KELAS JUMLAH ASRAMA PULANG PERGI
SD Islam I II II
10 0 0 10 0 10
MTs. VII VIII IX
67 31 47 145 145 0
MA. X XI XII
19 13 11 43 19 24
SMK X XI XII
32 41 36 109 21 88
TOTAL 307 185 122

Sedangkan Guru/ Ustadz/ Ustadzah yang mengajar di pesantren berjumlah 44 orang, pembina asrama 6 orang, petugas Satpam 2 orang, petugas Cleaning Service 3 orang, dan juru masak 2 orang. Demikianlah. (Manado, 5 Dzul Qa’dah 1437 H/ 8 Agustus 2016 M).